Langsung ke konten utama

5 Persiapan yang harus kamu lakukan jika ingin Menikah Muda

5 PERSIAPAN YANG HARUS KAMU LAKUKAN JIKA INGIN MENIKAH MUDA

Heragriyapengantin.com - Bagi calon pasangan suami istri yang akan menikah atau yang sudah menikah di rentang usia 19 tahun ke atas, tentunya kebahagiaan harus mencakup keduanya ya.

Ya, namun bagi pasangan yang ingin menikah muda, perlu juga mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang. Persiapan itu juga akan mempengaruhi bahtera dalam negeri yang akan berlangsung nantinya.

Adanya watak yang matang tentu dapat menentukan kelangsungan hidup keduanya sebagai suami istri. Lebih lanjut, menikah adalah keputusan yang harus diimbangi dengan tanggung jawab dan komitmen bersama.

Oleh karena itu, Popmama.com akan membagikan beberapa persiapan yang perlu dilakukan sebelum menikah dari berbagai sumber. Mari dengarkan!

1. Persiapkan diri secara mental dan emosional

Ketika Anda memutuskan untuk menikah muda, pria dan wanita harus siap secara mental dan emosional. Termasuk menurunkan ego orang lain.

Menikah adalah tanggung jawab besar, tetapi itu bisa mudah jika Anda berdua melakukan pekerjaan Anda dengan baik.

Saat berdebat atau berkelahi, misalnya, Anda berdua perlu menahan ego. Emosi bahkan belajar memaafkan pasangan sangat diperlukan, apalagi tidak menyimpan dendam.

Jika masalah terus berlarut-larut tanpa ada upaya dari Anda untuk memperbaikinya, jelas akan merusak hubungan dan menciptakan suasana negatif di dalam rumah.

Apapun masalahnya, rasa asam dan asam di rumah diharapkan dapat ditangani dengan bijak.

2. Menikah juga butuh modal, bukan hanya modal cinta

Ya, ketika berpikir untuk menikah, semua pasangan akan berpikir "Pernikahan butuh modal, jadi apakah saya punya cukup modal?"

Modal di sini bukan berarti finansial atau finansial lho, tapi masih banyak modal lain yang harus diperhitungkan untuk membangun bahtera dalam negeri.

Mulailah menabung bersama jika Anda menginginkan pernikahan. Bagi yang tidak ingin mengadakan pesta, uang yang terkumpul bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah.

Nah, mulai dari sini kalian berdua akan belajar menabung bersama. Bisa berupa uang atau barang.

Ini akan biasa dilakukan karena pernikahan bukan lagi tentang "aku" secara keseluruhan, tetapi tentang "kita" berdua.

3. Ilmu yang sama-sama terus dipelajari

Menyatukan dua pemikiran yang berbeda dalam suatu hubungan jelas sangat sulit. Oleh karena itu, perlu menghadapi segala sesuatu dengan ilmu yang kita pelajari secara bertahap.

Setiap pasangan juga bisa mengikuti kelas prewedding dengan profesional, kelas parenting, pemahaman keuangan, manajemen emosi, dan masih banyak lagi.

Banyak juga sumber ilmu yang bisa dipelajari bersama, misalnya banyak parenting class lewat internet, menghadiri nikah sebelum nikah di KUA, atau sekedar membaca buku bisa membantu memperkaya pemahaman.

Konselor keluarga juga bekerja untuk membantu mengatasi kecemasan selama pernikahan. Hal ini dikarenakan konselor bersifat netral, sehingga pasangan suami istri akan mendapatkan nasehat atau informasi yang lebih objektif dari sudut pandang mereka.

Semakin banyak ilmu yang kita dapatkan, semakin manis rasanya saat kita menjalani proses pernikahan. Dengan begitu mereka berdua lebih kuat dalam kondisi sulit dan senang.

4. Bicarakan konsep keluarga ideal dengan pasangan

Ada yang bilang menikah itu seni. Hal ini karena setiap rumah berbeda satu sama lain.

Selain itu, setiap pasangan harus mendiskusikan masalah rumah tangga termasuk anak-anak, pengasuhan anak, pendidikan, masalah keuangan bersama, dan banyak lagi.

Tentukan pola asuh, tabungan untuk anak usia sekolah dan lain-lain, masalah keuangan bersama, dan banyak hal keluarga yang perlu dipertimbangkan.

Terkadang momen ini akan terasa ketika orang lain bertanya "Kapan kamu berencana punya anak?" Meski terkadang menyebalkan, Anda harus memikirkannya dengan matang.

Berbicara satu sama lain adalah cara terbaik. Dengan begitu, Anda akan mencapai kesepakatan sebelum dan sesudah pernikahan. Jelas, ini akan membantu memperkuat respons terhadap tekanan dari keluarga, teman, dan orang lain.

Setidaknya meminta bantuan seseorang yang memiliki pengalaman. Mengingat pengalaman adalah guru terbaik, bukan?

5. Tetap berpikiran terbuka dan fleksibel

Tidak masalah jika pasangan muda ini memiliki harapan tentang kehidupan pernikahan, tetapi perlu diingat bahwa Anda tidak boleh mengharapkan sesuatu yang sempurna dalam pernikahan.

Nah kenapa begitu? Ingatlah bahwa pernikahan memiliki pasang surut, jadi semua orang harus siap untuk itu.

Percayalah pada calon pasangan dan hubungan yang akan dibangun, usahakan untuk tidak mudah menyerah saat menghadapi masalah dalam pernikahan. Pikiran yang terbuka dan fleksibel akan membantu Anda melalui perubahan dalam hidup Anda, jadi bersiaplah untuk beradaptasi dengan lebih mudah.

Sangat menyenangkan dan bahagia untuk memilih pasangan untuk menjadi pasangan mati seperti kita. Namun, akan jauh lebih menyenangkan jika Anda berdua mempersiapkan segalanya dengan benar dan berpikiran terbuka.

Semoga informasinya bermanfaat

Demikian informasi mengenai " 3 Hal Yang Perlu Kamu Siapkan Sebelum Melangsungkan Pernikahan "

Bagi kamu yang ingin menikah, semoga diberikan kelancaran yah!

Semoga bermanfaat

Hera Griya Pengantin

Komentar