Langsung ke konten utama

Pernikahan Adat Jawa: Sejarah dan Susunan Acaranya

PERNIKAHAN ADAT JAWA: SEJARAH DAN SUSUNAN ACARANYA

HERAGRIYAPENGANTIN.COM - Pernikahan adat Jawa adalah salah satu tradisi pernikahan yang penuh dengan nilai-nilai budaya dan tradisi yang kaya. Sejarah pernikahan adat Jawa dapat ditelusuri kembali ke zaman kerajaan Jawa, di mana pernikahan bukan hanya merupakan ikatan dua individu, tetapi juga merupakan ikatan dua keluarga dan dua kerajaan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah pernikahan adat Jawa dan beberapa aspek menarik yang terkait dengan tradisi ini.

Sejarah pernikahan adat Jawa dimulai pada masa kerajaan Jawa Kuno. Pada saat itu, pernikahan dianggap sebagai peristiwa penting yang melibatkan banyak pihak. Pernikahan diatur dengan cermat oleh keluarga kedua belah pihak, dan prosesnya melibatkan banyak ritual dan upacara. Tujuan utama dari pernikahan adat Jawa pada masa itu adalah untuk menjaga kestabilan dan persatuan antara dua keluarga atau kerajaan.

Salah satu aspek menarik dari pernikahan adat Jawa adalah adanya peran penting yang dimainkan oleh orang tua dalam memilih pasangan hidup untuk anak-anak mereka. Pada masa lalu, orang tua akan mencari pasangan yang cocok berdasarkan latar belakang keluarga, status sosial, dan asal-usul. Namun, seiring berjalannya waktu, pengaruh agama dan budaya asing juga mempengaruhi cara pemilihan pasangan hidup dalam pernikahan adat Jawa.

Seiring berjalannya waktu, pernikahan adat Jawa mengalami perubahan dalam beberapa aspeknya. Misalnya, dalam pernikahan adat Jawa tradisional, upacara pernikahan dilakukan di rumah kedua mempelai, tetapi sekarang lebih umum dilakukan di tempat-tempat pernikahan khusus. Selain itu, pakaian pengantin juga mengalami perubahan dari yang tradisional menjadi lebih modern.

Namun, meskipun ada perubahan, beberapa aspek penting dari pernikahan adat Jawa tetap dipertahankan. Salah satu contohnya adalah prosesi siraman, di mana mempelai wanita akan disiram dengan air bunga oleh keluarga dan teman-temannya. Ini melambangkan kebersihan dan kesucian sebelum memasuki kehidupan pernikahan. Prosesi siraman juga melibatkan doa-doa dan harapan baik untuk kehidupan pernikahan yang bahagia dan sukses.

Selain itu, prosesi ijab kabul juga merupakan bagian penting dari pernikahan adat Jawa. Pada saat ini, mempelai pria dan wanita saling memberikan janji dan sumpah untuk saling mencintai dan menghormati satu sama lain. Prosesi ini dilakukan di hadapan saksi dan diikuti dengan tukar cincin sebagai simbol ikatan pernikahan.

Selain upacara pernikahan itu sendiri, pernikahan adat Jawa juga melibatkan banyak tradisi dan ritual sebelum dan sesudah pernikahan. Misalnya, sebelum pernikahan, ada tradisi melamar, di mana pihak laki-laki mengajukan permohonan kepada keluarga mempelai wanita untuk menikahi putri mereka. Setelah pernikahan, ada tradisi sungkeman, di mana mempelai menghormati orang tua dan orang tua mertua mereka.

Pernikahan adat Jawa juga dikenal dengan adanya tradisi jamasan, yaitu pemberian hadiah dari keluarga mempelai pria kepada keluarga mempelai wanita. Hadiah-hadiah ini melambangkan penghargaan dan rasa terima kasih atas keluarga mempelai wanita yang telah memberikan izin dan menerima mempelai pria sebagai bagian dari keluarga mereka.

Dalam kesimpulannya, pernikahan adat Jawa adalah perayaan yang kaya akan tradisi dan budaya. Meskipun telah mengalami perubahan seiring berjalannya waktu, pernikahan adat Jawa tetap mempertahankan beberapa aspek pentingnya. Sejarah pernikahan adat Jawa mencerminkan nilai-nilai keluarga, persatuan, dan kebersamaan yang kuat. Dengan begitu, pernikahan adat Jawa tetap menjadi salah satu tradisi pernikahan yang paling dihormati dan dijunjung tinggi di Indonesia.

Susunan Acara Pernikahan Adat Jawa

Susunan Acara Pernikahan Adat Jawa

Susunan acara pernikahan adat Jawa sangatlah lengkap dan memiliki berbagai tahapan yang harus dijalani. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail tentang susunan acara pernikahan adat Jawa yang lengkap.

1. Siraman

Siraman Adat Jawa

pernikahan adat Jawa akan dimulai dengan acara Siraman. Acara ini biasanya dilakukan di kediaman pengantin wanita. Siraman adalah proses pemberian air kepada pengantin wanita oleh orang tua atau keluarga dekatnya. Air yang digunakan dalam siraman ini biasanya berasal dari bunga kenanga yang memiliki harum yang khas. Tujuannya adalah untuk membersihkan dan menyegarkan pengantin wanita sebelum memasuki kehidupan barunya.

2. Midodareni

Midodareni adat jawa

Setelah acara Siraman, dilanjutkan dengan acara Midodareni. Acara ini biasanya dilakukan pada malam sebelum pernikahan. Midodareni adalah acara yang diadakan di rumah pengantin wanita, di mana keluarga dan kerabat dekat berkumpul untuk memberikan doa dan restu kepada pengantin wanita. Acara ini biasanya diiringi dengan tarian dan musik tradisional Jawa. Setelah itu, pengantin wanita akan tidur di tempat tidur yang telah disiapkan oleh keluarganya.

3. Panggih

Panggih adat jawa

Hari pernikahan dimulai dengan acara Panggih. Panggih adalah pertemuan resmi antara kedua mempelai di rumah pengantin pria. Acara ini dihadiri oleh keluarga dan kerabat dekat dari kedua belah pihak. Dalam acara Panggih, pengantin pria akan memakai pakaian adat Jawa lengkap, seperti blangkon, beskap, dan sarung. Sedangkan pengantin wanita akan memakai kebaya dan kain batik. Setelah acara Panggih selesai, kedua mempelai akan saling memberikan cincin sebagai tanda kesetiaan.

4. Akad Nikah

Akad Nikah adat jawa

Setelah acara Panggih, dilanjutkan dengan acara Akad Nikah. Akad Nikah adalah proses pernikahan yang dilakukan di hadapan seorang penghulu atau seorang yang berkompeten dalam hal agama. Dalam acara Akad Nikah, kedua mempelai akan saling memberikan ijab kabul dan mengucapkan sumpah nikah. Setelah itu, mereka akan resmi menjadi suami istri.

5. Resepsi Pernikahan

Resepsi Pernikahan Adat Jawa

Setelah Akad Nikah, dilanjutkan dengan acara Resepsi Pernikahan. Acara ini biasanya dilakukan di gedung atau tempat yang lebih besar. Resepsi pernikahan adat Jawa umumnya dihadiri oleh keluarga, kerabat, dan teman-teman kedua mempelai. Dalam acara ini, biasanya terdapat acara salam-salaman, pemotongan tumpeng, dan penampilan kesenian tradisional Jawa seperti tari gambyong atau tari bedhaya.

6. Sungkeman

Sungkeman Adat Jawa

Selain itu, dalam pernikahan adat Jawa juga terdapat acara Sungkeman. Sungkeman adalah prosesi yang dilakukan oleh kedua mempelai kepada orang tua dan keluarga yang lebih tua. Mereka akan memberikan hormat dan mengucapkan terima kasih atas segala bimbingan dan kasih sayang yang telah diberikan selama ini.

7. Kirab

Kirab Adat Jawa

Setelah acara Sungkeman, pernikahan adat Jawa akan ditutup dengan acara Kirab. Kirab adalah prosesi pengantin keluar dari tempat pernikahan dan berjalan menuju rumah baru mereka. Pengantin akan diarak menggunakan kereta kencana atau andong yang dihias dengan berbagai hiasan bunga dan kain batik. Kirab ini biasanya diiringi dengan musik tradisional Jawa dan diikuti oleh keluarga dan kerabat dekat.

Itulah susunan acara pernikahan adat Jawa yang lengkap. Pernikahan adat Jawa adalah perpaduan dari tradisi dan simbolisme yang sangat kaya. Setiap tahapan memiliki makna dan nilai yang mendalam. Dengan mengikuti susunan acara ini, diharapkan pernikahan akan berjalan lancar dan penuh berkah. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi Anda yang ingin menikah dengan adat Jawa. Selamat menikah!

(Hera Griya Pengantin)

Komentar